Sabtu, 09 Maret 2013

Bahaya Ekstasi ( XTC )


bahaya ekstasi (xct)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Novi Amalia (25), seorang perempuan diduga stres yang mengendarai mobil Honda Jazz bernopol B 1864 POP menabrak tujuh orang di wilayah Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (11/10/2012) ternyata saat mengendarai mobil tidak mengenakan pakaian.

"Sepertinya dia stres. Karena pas menabrak dia tidak pakai baju, hanya daleman. Pas disuruh pakai baju juga tidak mau," jelas Kanit Laka Lantas Polres Jakbar, AKP Rahmat Dalizar.

Masih ingat gambar mobil yang hancur dan kutipan berita di atas ? tentunya masih, karena berita ini sudah seringkali kita saksikan dimedia elektronik maupun media lainnya.

Mengapa Hal Ini Bisa Terjadi ?

Ada dugaan wanita tersebut menggunakan narkoba, tetapi sebagai warga negara yang baik dan menghormati proses hukum maka kita harus mempunyai atau menggunakan azas praduga tak bersalah, seperti kata pengacaranya yang saya saksikan di televisi mengatakan bahwa wanita tersebut sejak kecil memang suka berhalusinasi.????
Mari kita bahas lebih lanjut, kenapa penulis membuat judul seperti di atas dengan pembukaan yang dikutip dari berita di atas ? Semata-mata hanya ingin memberikan tambahan pengetahuan tentang bahayanya mengkonsumsi narkoba dan psikotropika lainnya, apapun alasannya.
Bahaya Ekstasi ( XTC )

Ektasi ( XTC ) Adalah Istilah Untuk MDMA (Methylene Dioxy Meth Amphetamin).

Selain bersifat stimulansia, ekstasi juga memiliki sifat halusinogenika seperti LSD.Ekstasi artinya perasaan yang sangat gembira, karena dibuat oleh laboratorium gelap,tak ada jaminan atas bahan yang dicampurkan.Hal ini meningkatkan resiko over dosis,keracunan dan pengalaman tidak menyenangkan (bad trip) sesudah itu.

Bentuknya tablet,kapsul dalam berbagai bentuk dan warna dan sering dicampur bahan atau narkoba lain.Dari berbagai merk yang beredar, hanya sebagian kecil memiliki kadar MDMA cukup ada yang tidak mengandung MDMA.

Nama lain dari ekstasi adalah ADAM,Essence,Clarity,XTC dan Inex.
Cara pakai ditelan,disedot melalui hidung dan disuntikan.

Berdasarkan Undang-undang ekstasi adalah psikotropika golongan I , dilarang keras memproduksi,memiliki,menyimpan,mengolah,merakit dan menyediakan secara melawan hukum.Dilarang keras menggunakan untuk diri sendiri dan orang lain.
Arti dari Golongan I adalah berpotensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan,sehingga dilarang keras digunakan dalam pengobatan.

Pengaruh Buruk Dari Ekstasi

Pengaruh ekstasi bersifat segera setelah setengah-satu jam aktivitas mental emosional meningkat dan terjadi perubahan faal tubuh.Mencapai puncak setelah satu setengah jam dan hal ini terus berlangsung hingga 3-4 jam.
  1. gembira, perasaan melambung dan rasa nyaman
  2. keakraban meningkat dan percaya diri bertambah
  3. warna-warna lebih terang, musik terdengar lebih keras
  4. tripping,badan bergerak-gerak,meloncat-loncat dan meliuk-liuk
Pengaruh buruk :
  1. jantung berdebar kencang
  2. geraham kaku berkerut-kerut
  3. mulut kering (haus), berkeringat, suhu badan dan tekanan darah naik
  4. tubuh tak terkendali,penglihatan kabur
  5. halusinasi (penglihatan semu)
  6. perasaan ringan dan melayang,jalan sempoyongan
  7. gemetar,mual,muntah
  8. kejang-kejang
  9. cemas,panik dan tidak bisa tidur
Kalau diperhatikan ciri-ciri point 3 dan 5 sangat cocok dengan yang dialami oleh wanita tersebut di atas yang menurut pengacaranya itu merupakan bawaan sejak masih kecil. dan kondisi saat ditemukan dalam keadaan pingsan dan tidak mengenakan pakaian hanya pakaian dalam saja.Kirain kepanasan karena suhu badan meningkat.tenyata,,,,cuma kebetulan saja dan yang tau cuma wanita tersebut dan Tuhan tambah satu lagi,,pengacara.
Perasaan Turun :
Berlangsung sampai hari ke 3-5 setelah itu nafsu makan hilang,letih,rasa hampa,pusing,mules,muntah,sulit konsentrasi,depresi dan cemas.Untuk menghilangkannya, orang-orang tergoda memakai ekstasi lagi.Pengaruh sisa pada pemakaian ekstasi sepuluh kali lebih buruk daripada ketika minum alkohol.

Ekstasi Sangat Berbahaya :

  1. Pusat Kendali Suhu Tubuh dalam otak terganggu, "suhu tubuh meningkat hingga 40 derajat celsius" sehingga menjadi setengah tidak sadar, "berhalusinasi" dan dapat meninggal.
  2. Pengalaman tak menyenangkan (bad trip) karena berhalusinasi.Jika pernah memakai ekstasi pengalaman itu akan berulang.Merasa seperti manusia super dan melakukan hal-hal berbahaya (meloncat dari tempat tinggi)
  3. Kerusakan Otak. Aliran darah ke otak terganggu,stroke,lumpuh,kehilangan daya ingat,penyakit parkinson (kerusakan otak,sehingga tubuh bergetar tanpa terkendali)
  4. Gangguan Hati dan Ginjal Jika sensitif terhadap ekstasi dapat terjadi gangguan ginjal dan hati.Tak seorangpun dalat meramal hal itu tidak akan terjadi bagi penggunanya.
  5. Nyawa Terancam , jika mencampur ektasi dengan narkoba lain bahkan ketika baru pertama menggunakan ekstasi menggigil hebat, tidak dapat bicara,tidak sadar, dan tidak pernah dapat bangun lagi.
Pengaruh Jangka Panjang

Jika setiap minggu memakai ekstasi dapat menyebabkan gangguan daya ingat,gangguan tidur dan depresi sepanjang hidup.

Cara Menghindari Bahaya Ekstasi ?

  1. sadarilah bahaya ekstasi dan jangan pernah mencoba
  2. hindari masuk diskotik, jika tidak ingin dicobai atau dicekokin sama teman
  3. jika tetap memakai ekstasi, berhentilah berjoget dan mintalah teman untuk menemani sampai merasa lebih baik
  4. minum air segelas besar setiap setengah jam atau jus buah
  5. jangan pernah menelan ekstasi lagi karena hal itu sangat berbahaya dan jangan pernah mencampur ekstasi dengan narkoba lain termasuk alkohol.
Jika minum alkohol dicampur dengan obat jenis apapun menyebabkan bahayanya lebih besar.Mencampur ekstasi dengan alkohol atau shabu membuat tubuh sangat bersemangat dan "kepanasan".Tubuh banyak kehilangan cairan,organ hati mungkin tidak dapat menanggungnya dan dapat menyebabkan tidak sadarkan diri.
Mencampur alkohol dengan metadon,heroin atau obat penenang/tidur dapat menyebabkan koma (pingsan)

Terapi Dan Rehabilitasi

Adalah serangkaian pertolongan dan perawatan secara berkesinambungan kepada pengguna narkoba agar dapat melepaskan dirinya dari kebiasaannya.
Terapi adalah bagian dari pemulihan dan awal pemulihan.Terapi dilakukan terhadap keadaan kelebihan dosis, menghentikan pemakaian narkoba,melepaskan ketergantungan fisik terhadap narkoba, dan terhadap komplikasi medik.

Detoksifikasi adalah awal terapi, yaitu proses membuang narkoba dari tubuh dan mengelola gejala putus zat yang diakibatkannya.Akan tetapi detoksifikasi saja tidak cukup,kerena pecandu mudah kambuh.Perlu upaya pemulihan komprehensif,baik fisik,mental,sosial dan spiritual maupun pekerjaan atau pendidikan.
Terapi dan rehabilitasi dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Pemerintah dan swasta dengan tenaga profesional terlatih.Juga melibatkan pecandu yang sudah pulih, terpilih dan terlatih.Dapat juga dilakukan oleh kelompok masyarakat peduli dan terlatih,dengan bimbingan dan pengawasan profesional.

Peran Orang Tua

Pendidikan adalah proses membimbing anak agar menjadi dewasa.Pendidikan berlangsung dalam dinamika kelompok yang sering tanpa disadari sebagai proses pemancaran kondisi kepribadian pendidik ke lingkungannya.Kepribadian dan pengalaman masa lampau pendidik sangat berpengaruh terhadapt proses mendidik anak.

Sudah tentu orang tua haruslah dewasa, bukan saja dewasa secara fisik tetapi lebih lagi secara kejiwaan.Ciri-ciri orang yang dewasa jiwanya adalah emosinya stabil,mampu mengendalikan diri,mampu berfikir jernih,mampu mengambil keputusan atas dorongan hati nuraninya dan mampu bertanggung jawab atas setiap perbuatan,sikap dan kata-katanya,baik kepada diri sendiri dan orang lain,maupun kepada Tuhan.

Orang tua harus dapat menjadi teladan dalam perilaku yang dikehendakinya pada anak.Orang tua yang merokok atau memakai narkoba sulit melarang anak untuk ikut tidak merokok dan tidak memakai narkoba.
Jangan menggunakan kekerasan (tindakan, kata-kata) pada anak atau orang lain.Hormati hak-hak anak dan orang lain.Perlakukan anak atau orang lain dengan adil dan bijaksana.

Orang tua wajib meletakan dasar perkembangan kepribadian yang kokoh bagi anak dengan keteladanan,norma yang jelas tentang baik dan buruk juga tidak banyak menuntut kepada anak.Kepedulian dan kasih sayang kepada anak,komunikasi yang efektif perlu dikembangkan dalam sikap dialog terbuka,tidak banyak memberi ceramah atau nasehat tapi mau mendengar dan perduli serta berempati.


Semoga bermafaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar