Sabtu, 09 Maret 2013

Dampak Seks Bebas Terhadap Kesehatan Remaja


Seks bebas? Apa sih itu? Apakah seks bebas hanya sebatas definisi
hubungan seks berganti-ganti pasangan saja? Pandangan mengenai apa
seks bebas atau free sex itu memang seharusnya sudah diketahui oleh
remaja itu sendiri sebelum mengetahui dampak seks bebas terhadap
kesehatannya.

Seks bebas atau free sex sebenarnya memiliki definisi yang sederhana
yakni perilaku seksual yang dilakukan oleh seseorang bersama orang
lain diluar ikatan pernikahan yang telah disahkan secara legal oleh
badan hukum negara dan atau badan hukum agama. Perilaku seksual
seperti apa saja? Tentunya mulai dari ciuman, oral seks, petting
sampai kepada hubungan intim.

Apakah melakukan hubungan seks dengan pacar sendiri dan tidak
berganti-ganti pasangan termasuk ke dalam free sex? Jawabannya tentu
iya. Free sex tidak hanya ditujukan untuk perilaku dikalangan remaja
atau seseorang yang belum menikah, namun dikalangan orang yang sudah
menikah dan apabila dia melakukan dengan orang lain selain pasangan
suami atau istrinya, itu juga termasuk free sex.

Ada kesan pada remaja mengenai persepsi akan perilaku seksual tadi,
diantaranya ada yang berpendapat bahwa hal tersebut menyenangkan,
merupakan salah satu puncak rasa kecintaan, bahkan sesuatu yang serba
membahagiakan sehingga tidak perlu ditakutkan. Berkembang pula opini
bahwa perilaku seksual adalah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba
(sexpectation). Sedangkan semua itu tidak diimbangi dengan aspek atau
norma agama dan sosial terlebih kurangnya informasi yang tepat dan
bertanggungjawab perihal dampak buruk seks bebas bagi kesehatan.

Adapun dampak dari free seks bagi kesehatan kita diantaranya adalah:

1. Dampak Fisik
a. Untuk cewe dibawah usia 17 tahun yang pernah melakukan
hubungan seks bebas akan beresiko tinggi terkena kanker serviks.

b. Beresiko tertular penyakit kelamin dan HIV-AIDS yang bisa
menyebabkan kemandulan bahkan kematian.

c. Terjadinya KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan) hingga
tindakan aborsi yang dapat menyebabkan gangguan kesuburan, kanker
rahim, cacat permanen bahkan berujung pada kematian.

2. Dampak Psikologis yang seringkali terlupakan ketika melakukan
free seks atau mengalami dampak fisik akibat free seks diatas adalah
akan selalu muncul rasa bersalah, marah, sedih, menyesal, malu,
kesepian, tidak punya bantuan, binggung, stress, benci pada diri
sendiri, benci pada orang yang terlibat, takut tidak jelas, insomnia
(sulit tidur), kehilangan percaya diri, gangguan makan, kehilangan
konsentrasi, depresi, berduka, tidak bisa memaafkan diri sendiri,
takut akan hukuman Tuhan, mimpi buruk, merasa hampa, halusinasi, sulit
mempertahankan hubungan.

Bagaimana cara untuk menghindari dari pergaulan free seks ini meskipun
dengan alasan kata “bukti sayang atau cinta” dan lain-lain? Sebenarnya
semua dikembalikan pada individu kita masing-masing. Mencegahnya
merupakan suatu hal yang harus bersifat kooperatif dari berbagai aspek
seperti remaja itu sendiri - pihak orangtua - sekolah dan lingkungan
masyarakat. Semua aspek tadi mesti diimbangi oleh norma agama dan
sosial. Jika seseorang telah di bekali ilmu secara agama dan medis
mengenai dampak free seks tadi, semua keputusan ditangannya sendiri.

Menolak berarti harus berani dan tegas mengatakan TIDAK terhadap SEKS BEBAS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar